Kata kolaborasi akhir-akhir ini sering dicapkan oleh banyak kalangan, khususnya yang ingin membangun sebuah bisnis baik bisnis jasa atau barang apalagi bisnis media. Ini bagai solusi yang sangat diharapkan oleh orang yang ingin membangun sebuah bisnis, kelihatannya sangat tepat dan ideal jika ini bisa terwujud. Namun, Satu kata yang menurut Saya tidak sesederhana itu karena punya konsekuensi. Minimal ada dua konsekuensi yang harus ditanggung, pertama komitmen; dan kedua kepercayaan. Bahwa setiap individu yang terlibat, musti punya komitmen yang kuat dan bisa dipercaya. Setidaknya ini adalah modal utama dari kolaborasi itu. Karena, perjalanan akan berhenti di tengah jalan kalau sudah tidak menjalankan komitmen dan tidak lagi dapat dipercaya antar sesama tim work. Kamu bisa apa? Punya apa? Saya bisa ini dan punya ini. Itulah setidaknya pertanyaan jika ingin memulai melakukan kolaborasi. Karena, setiap orang hadir dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kolaborasi di...
Ada dua hal yang Saya pelajari ketika ikut dalam kepanitian atau yayasan, baik yang skala lokal, nasional ataupun internasional. Pertama; ada pekerjaan yang sifatnya konsep dan ada pekerjaan yang sifatnya teknis. Pekerjaan konsep, adalah pekerjaan yang diemban oleh para leader. Seorang leader wajib memikirkan konsep apa yang akan dijalankan, dan bagaimana cara mengeksekusinya ia wajib tahu caranya ke mana arahnya konsep ini berjalan. Pekerjaan leader adalah pekerjaan konsep, dan tahu cara bagaimana konsep itu bisa terealisasi. Sementara, pekerjaan teknis adalah pekerjaan yang dieksekusi oleh para profesional, ia yang bisa mengerjakan dan mewujudkan agar konsep yang telah diberikan oleh leader bisa selesai. Pekerjaan teknis ini, dipikirkan setelah ada konsepnya. Salah satu contohnya, seorang leader memikirkan bagaimana agar dalam sebuah rumah itu ada lampu yang menyala, dan indah kelihatan. Maka disinilah fungsi dari pekerjaan teknis itu, setelah ia mengetahui bahwa harus ada lamp...