Ketika Umar bin Abdul Aziz didatangi salah satu masyarakatnya, yang saat itu Umar bin Abdil Aziz posisinya sebagai khalifah, sebagai pemimpin.
Kedatangan salah satu masyarakatnya itu, ingin meminta sesuatu kepada Umar bin Abdil Aziz, karena menganggap dirinya miskin.
Sekeluarnya Ia dari kediaman Umar bin Abdil Aziz, orang-orang pada bertanya, kenapa Kamu keluar dari rumah Khalifah dan tidak membawa sesuatu.
Maka Iapun menjawab, Saya memang tidak menyampaikan hajat Saya kepada Khalifah, Saya malu kepada kepada Khalifah. Saya menyaksikan kondisi kehidupan Khalifah, justru kehidupan Saya lebih baik daripadanya.
Kehidupan Umar bin Abdil Aziz mencerminkan sebagai sosok pemimpin yang lebih mendahulukan kepentingan/urusan masyarakatnya. Menjadikan kepemimpinannya yang singkat ditangisi oleh siapapun.
Kematiannya ditangisi oleh anak-anak seolah-olah mereka telah kehilangan sosok ayah. ditangisi oleh para wanita, seolah-olah ia telah kehilangan sang suami tercinta. Betapa berat kehilangan sosok pemimpian yang adil dan peduli dengan kehidupan masyarakatnya.
Kata Raja Romawi, "Hari ini telah wafat seorang Raja yang adil, yang keadilannya tidak ada orang yang mampu menyaingi keadilannya."
Inspirasi Khutbah Jum'at Syekh Mahmud al Hasanaat حفظه الله
Comments
Post a Comment