Skip to main content

Sisi Dakwah di Piala Dunia Qatar 2022


Saya cukup mengikuti betul Pildun Qatar 2022. Bukan karena Saya suka bola. Karena Saya melihat sisi yang berbeda. Terutama Qatar dan Nilai Islam yang coba ia terapkan.

Puncaknya isu Pildun Qatar ketika tidak memberikan ruang bagi LGBT. Qatar betul-betul disorot di mata dunia. Saya mengikuti itu di Twitter dan Instagram. Belum selesai gejolak penolakannya kepada lambang-lambang LGBT, ia kembali mengagetkan publik dengan memasang sabda-sabda Nabiullah Muhammad saw di tempat-tempat strategis untuk dilihat dan akan dilalui banyak orang. Selain itu, Ia juga melarang minuman keras, tidak menolerir itu.

Bahkan salah satu klub bola yang sangat terkenal mencoba mendaratkan pesawatnya namun dilarang karena atribut LGBT terpaksa harus bertolak ke negara lain untuk mengganti pesawat tanpa atribut. Semua yang mencoba melawan kebijakan dibungkam dengan sangat profesional. Isue HAM dan Toleransi mencoba untuk diterikkan. Pandangan sinis dimana-mana. Namun bagi Qatar, Kalian harus tunduk patuh dengan aturan yang ada.

Seluruh atribut Islam ditampilkan dengan sangat profesional. Baik di masjid, di hotel dan tempat-tempat yang lain.

Puncaknya bagi Saya, saat Piala Dunia Qatar dibuka dengan pembacaan ayat suci al Quran. Ini luar biasa. Mata Dunia tertuju kepada Qatar sebagai perwakilan Dunia Islam dan Arab. Membuat sejarah yang sangat spektakuler.

Belum lagi mengundang secara khusus Dai fenomenal Dr. Zakir Naik. Dia akan memberi ceramah di lautan manusia. Qatar betul-betul berani menanggung resiko.

Dimana Dr. Zakir Naik di mata berbagai negara sangat kontroversil, khsusnya bagi India. Justru Ia diundang untuk ceramah dihadapan mata dunia.

Masjid-masjid didesign sedemikian apiknya sehingga para suporter baik yang islam maupun non tetap melihat suatu yang berbeda tentang kebenaran Islam.

Ada banyak Dai yang diterjunkan bertebaran untuk mendakwahkan islam kepada para suporter yang hadir.

Qatar sangat-sangat berbeda. Berani mengambil resiko. Hal itu ditunjukan dengan beraninya melindungi salah satu dai/ulama Dunia yaitu Dr. Yusuf Qardawi, dimana di berbagai negara dianggap sebagai ancaman.

Belum lagi isue Palestina yang hari-hari ini kembali memanas. Namun Qatar seakan memberikan panggung khusus dan istimewa kepada Palestina dan para pendukung kemerdekaan Palestina. Tidak ada kriminalisasi bagi yang meneriakkan kemerdekaan bagi palestina. Sementara bagi Israel mencoba untuk menarik hati namun selalu mendapat perlakuan penolakan.

Pengakuan dari berbagai negara terutama Islam memberikan selamat karena telah sukses memberikan pelayanan terbaik dangan sanga profesional sebagai persembahan terbaik dam termahal semenjak pengelaran Piala Dunia.

Dari Qatar kita bisa belajar menunjukkan jati diri sebagai Islam. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan yang Kita yakini. Kalau Kami Islam terus apa masalahnya? Kalau Kami menerapkan apa yang Kami yakini kenapa musti dipermasalahkan.

*Arinal Hidayah Amsur


#pialaduniaqatar #bola

Comments

Popular posts from this blog

Golongan Orang-Orang Yang Memperoleh Kemenangan Syurga

Materi Khutbah Idul Fitri 1444 H Golongan Orang-Orang Yang Memperoleh Kemenangan Syurga Oleh: Arinal Hidayah Amsur, S.Sos   السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ الله أكبر.... الله أكبر.... الله أكبر.... ×9 إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ   أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا اللّهُم...

Komunikasi Dakwah Internasional Imam Shamsi Ali

 Komunikasi Dakwah Internasional Imam Shamsi Ali “Dimana ada kebenaran di situ ada tantangan. Dimana ada tantangan di situ ada kemenangan bagi islam, karena islam ini tidak akan bisa terkalahkan.” 1.     Self Konfidence “Semua Kita Bisa” harus membangun kepercayaan. Percaya diri Kita bukan bersumber dari Arogansi, dan kesombongan bukan karena ego yang Kita miliki tapi kepercayaan diri yang bersumber dari bahwa yang Kita sampaikan adalah kebaikan dan kebenaran Al Haqqu Min Rabbik Fala Takunnanna Minal Mumtarin) Kata Mumtarin itu, tidak Goyah punya self konfidence. 2.      Milikilah Iqra’ atau Wawasan. Jadi bukan sekadar ilmu dalam arti Kta hafal, Kita baca dari Buku, tapi harus memiliki wawasan Beda antara orang yang berilmu dan orang yang berwawasan. Orang yang berilmu sesungguhnya akan punya wawasan. Tapi ada orang yang berilmu, mohon maaf Dia dibatasi oleh dinding-dinding masjid. Sehingga tidak paham apa yang terjadi di luar sana. Akibatnya apa, Kita...

Delapan Pesan Inspiratif Syekh Arafat Al Majidi Hafizahullah

Delapan Pesan Inspiratif Syekh Arafat Al Majidi 1. Sunnah kehidupan adalah selalu berubah-ubah. Hari ini Anda berada di lembaga A, ke depan bisa jadi pindah ke lembaga B. 2. Maksimalkan setiap kesempatan untuk belajar mencari pengalaman dari hal yang paling kecil hingga yang paling besar. Carilah pengalaman sebanyak-banyaknya. Jangan puas denga hanya satu pengetahuan. 3. Ketika bekerja dalam sebuah lembaga pahamilah bahwa Anda tidak lama bekerja di situ, apa yang diberikan berupa gaji, pastikan itu akan cepat habis. Yang tidak akan hilang adalah pengalaman dalam bekerja. Ketemu dengan tim, maka buatlah kesan yang baik, etos kerja yang baik. Ketika Anda dikenal punya etos kerja yang baik, orang yang mengenalmu akan merekomendasikanmu jika sewaktu-waktu ada orang yang membutuhkan. Saling bertukar kontak dan perkuat silaturahim.  4.  Jangan jadikan Dakwah sebagai Profesi, Dakwah adalah risalah dari Allah subhanahu wataaala. Sebagaimana para ulama-ulama terdahulu, sela...