Skip to main content

Membangun Kompetensi Diri

Membangun Kompetensi Diri

Penulis: Elly Oschar Oschsr , Arinal Hidayah Amsur 

Dalam membangun Komptensi Diri, hal yang paling utama adalah menentukan prioritas terlebih dahulu. Cara mudah menentukan prioritas, bisa dideteksi dengan beberapa pertanyaan. Apa yang saat ini  sering dilakukan? Apa yang menjadi hobi? Atau kecendrungan? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, setidaknya dapat menentukan satu perioritas dalam melakoni kehidupan ini. 

Dibeberapa kesempatan dalam berbagai diskursus dalam forum-forum intelektual kita sering mendengarkan dan mendapatkan ada 3 hal yang harus dimiliki oleh seseorang dalam mengembangkan Kompetensi dirinya. 3 hal itu adalah
Kapasitas, Komitmen dan Konsistensi. Ketiga hal ini kalau dijadikan pegangan maka ke depan seseorang akan mendapatkan sesuatu yang lebih. 

Seseorang Ketika ingin sukses di masa depan maka ia harus memastikan dirinya punya kapasitas, terutama kapasitas keilmuan, ia harus memiliki kapasitas intelektual yang memadai, ia menjadi kaum intelektual yang mandiri. 

Berpikiran maju, menjadikan pengetahuannya untuk kemajuan dirinya, keluarganya, masyarakatnyaa dan umatnya. Ia hadir sebagai pencerah bagi alam semesta, bagi kehidupan yang lebih tercerahkan. Ia sangat mencintai ilmu pengetahuan dan selalu terdorong untuk terus belajara menimpah diri dan memperbaiki dirinya, memperluas pengetahuannya. Ini senafas dengan apa yang disebutkan dalam alquran surah al-alaq ayat 1-5 yang sangat mendorong manusia untuk berilmu demi kebermanfaatannya sebagai khalifah dimuka bumi.

Yang kedua adalah Komitmen, siapapun yang mau sukses di masa depan kalau ia tidak memiliki komitmen pada dirinya maka itu hanya mimpi di siang bolong. Komitmen ini penting sebagai cambuk pada diri sendiri untuk menggapai sesuatu yang sudah menjadi cita-cita sejak awal, perlu keteguhan jiwa dalam diri seseorang untuk terus mempertanyakan kepada dirinya sendiri, apakah ia sudah pantas atau belum. Maka tugasnya adalah terus berproses untuk memantaskan dirinya. Tugasnya setiap saat adalah terus mempertanyakan kepada dirinya untuk bisa lebih bermanfaat lagi hidupnya bagi dirinya, keluarganya dan umat. Tidak ada kesuksesan bagi orang yang tidak memiliki komitmen.

Ketiga adalah konsisten. Konsisten ini adalah sikap yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang mempersiapkan dirinya untuk sukses di masa depan. Konsisten itu adalah sifat yang sangat penting dimiliki seseorang, konsisten itu berarti fokus pada satu bidang tertentu, dan tidak akann pindah kesesuatu yang lain sebelum ia betul-betul ahli di bidangnya itu. 

Konsisten itu juga senada dengan sifat integritas, satunya kata dengan perbuatan dalam Bahasa bugis disebut “Taro Ada, Taro Gau”. Maka Ketika seseorang memiliki sifat konsisten, ia akan dikenal oleh orang menjadi beda dan menjadi pembeda bagi orang lain. 

Berani mengatakan tidak. Ini adalah salah satu skill yang perlu dimiliki jika ingin membangun kompetensi diri. Mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak sesuai dengan prioritas yang sudah dicanangkan. Sehingga bisa fokus pada tujuan dan tidak teralihkan pada hal-hal yang tidak ada relevansinya denga apa yang sudah diprogramkan.

#Kompetensi #Kapasitas

Comments

Popular posts from this blog

Golongan Orang-Orang Yang Memperoleh Kemenangan Syurga

Materi Khutbah Idul Fitri 1444 H Golongan Orang-Orang Yang Memperoleh Kemenangan Syurga Oleh: Arinal Hidayah Amsur, S.Sos   السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ الله أكبر.... الله أكبر.... الله أكبر.... ×9 إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ   أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا اللّهُم...

Komunikasi Dakwah Internasional Imam Shamsi Ali

 Komunikasi Dakwah Internasional Imam Shamsi Ali “Dimana ada kebenaran di situ ada tantangan. Dimana ada tantangan di situ ada kemenangan bagi islam, karena islam ini tidak akan bisa terkalahkan.” 1.     Self Konfidence “Semua Kita Bisa” harus membangun kepercayaan. Percaya diri Kita bukan bersumber dari Arogansi, dan kesombongan bukan karena ego yang Kita miliki tapi kepercayaan diri yang bersumber dari bahwa yang Kita sampaikan adalah kebaikan dan kebenaran Al Haqqu Min Rabbik Fala Takunnanna Minal Mumtarin) Kata Mumtarin itu, tidak Goyah punya self konfidence. 2.      Milikilah Iqra’ atau Wawasan. Jadi bukan sekadar ilmu dalam arti Kta hafal, Kita baca dari Buku, tapi harus memiliki wawasan Beda antara orang yang berilmu dan orang yang berwawasan. Orang yang berilmu sesungguhnya akan punya wawasan. Tapi ada orang yang berilmu, mohon maaf Dia dibatasi oleh dinding-dinding masjid. Sehingga tidak paham apa yang terjadi di luar sana. Akibatnya apa, Kita...

Delapan Pesan Inspiratif Syekh Arafat Al Majidi Hafizahullah

Delapan Pesan Inspiratif Syekh Arafat Al Majidi 1. Sunnah kehidupan adalah selalu berubah-ubah. Hari ini Anda berada di lembaga A, ke depan bisa jadi pindah ke lembaga B. 2. Maksimalkan setiap kesempatan untuk belajar mencari pengalaman dari hal yang paling kecil hingga yang paling besar. Carilah pengalaman sebanyak-banyaknya. Jangan puas denga hanya satu pengetahuan. 3. Ketika bekerja dalam sebuah lembaga pahamilah bahwa Anda tidak lama bekerja di situ, apa yang diberikan berupa gaji, pastikan itu akan cepat habis. Yang tidak akan hilang adalah pengalaman dalam bekerja. Ketemu dengan tim, maka buatlah kesan yang baik, etos kerja yang baik. Ketika Anda dikenal punya etos kerja yang baik, orang yang mengenalmu akan merekomendasikanmu jika sewaktu-waktu ada orang yang membutuhkan. Saling bertukar kontak dan perkuat silaturahim.  4.  Jangan jadikan Dakwah sebagai Profesi, Dakwah adalah risalah dari Allah subhanahu wataaala. Sebagaimana para ulama-ulama terdahulu, sela...